,,,sobats mari kita ikuti langkah orang yang telah sukses ini,,,,tidak ada larangankan untuk mengikuti selama dalam kebenaran?
Sabtu, 22 Juni 2013
Jumat, 21 Juni 2013
TUGAS MAKALAH MATA KULIAH OTONOMI DAERAH
MAKALAH
MATA KULIAH OTONOMI DAERAH
LAYANAN
OPERASIONAL PERPUSTAKAAN UMUM DAERAH KABUPATEN CIAMIS
Dosen:
Supri, S.Sos., M.Si.
Oleh
Lili
Gani Hamzah
PROGRAM
STUDI ILMU ADMINISTTRASI NEGARA
FAKULTAS
ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS
GALUH
2012
KATA
PENGANTAR
Puji
dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan
Yang Maha Esa, karena rahmat dan
hidayah-Nya kami telah berhasil menyelesaikan tugas kelompok mata kuliah
Otonomi Daerah dengan membawa judul “ Layanan Operasional Perpustakaan Umum
Daerah Kabupaten Ciamis”.
Karya
tulis ini terdiri atas 4 bab. Bab I berisi pendahuluan yang membahas latar
belakang dan identifikasi masalah. Bab II berisi tentang tinjauan teoritis. Bab
III berisi tentang pembahasan. Bab IV
merupakan penutup yang berisi kesimpulan
dan saran.
Proses
penyusunan karya tulis ini melibatkan berbagai pihak yang terkait. Oleh karena
itu kami ucapkan terima kasih atas dukungan dan bantuan yang diberikan dengan
tulus, terutama kepada :
1. Orang
tua kami yang telah memberikan keperluan-keperluan yang kami butuhkan, baik materil maupun moril.
2. Drs. Endang Sutrisna,M.Si. selaku kepala Kepala Kantor Perpustakaan dan
Arsip Daerah, Kabupaten Ciamis.
3. Wawan Heriawan,S.IP. sebagai Kasubag Tata Usaha Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah,
Kabupaten Ciamis.
4. Wiwin Kartiwi,.S.os selaku Kasi Layanan Kantor Perpustakaan dan Arsip
Daerah, Kabupaten Ciamis yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian.
5. Wini Sudarwanti,S.os. yang telah berkenan mengisi pertanyaan-pertanyaan
yang telah dibuat.
6. Bapak Supri,S.Sos.,M.Si. selaku dosen mata kuliah Otonomi Daerah yang telah memberikan gambaran serta masukan dalam penulisan karya
tulis ini.
7. Teman-teman Mahasiswa dan
mahasiswi program studi Ilmu Administrasi Negara, Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Galuh yang selalu
memberikan semangat untuk menyelesaikan laporan penelitian ini.
Semoga kebaikan
mereka dibalas oleh Tuhan Yang Maha Esa. Aamiin.
Selanjutnya
kami berharap karya tulis ini bermanfaat bagi pembaca khususnya, dan masyarakat
luas pada umumnya.
Ciamis,15 Oktober 2012
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................... ..........................i
DAFTAR ISI .................................................................................................. .........................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang .............................................................................. .........................1
B. Identifikasi
Permasalahan.......................................................................................3
C. Maksud dan
Tujuan..................................................................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Pelayanan...................................................................... .........................4
B. Pengertian
Perpustakaan.......................................................................................5
BAB III PEMBAHASAN
A. Operasional
Pelayanan Kantor Perpustakaan Umum Kabupaten Ciamis..............7
B. Sasaran dan Sifat Operasional layanan Kantor Perpustakaan
Umum Kabupaten
Ciamis.................................................................................................................16
C. Tata Aturan Pelayanan Perpustakaan Umum Kabupaten
Ciamis.........................19
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan....................................................................................... .......................23
B.
Saran
.....................................................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... .......................26
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Indonesia sebagai salah satu di antara
sekian negara berkembang, kini sedang giat-giatnya melaksanakan pembangunan di
segala bidang. Adapun tujuan pembangunan di negara kita, diarahkan untuk
mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur yang merata material dan spiritualnya
berdasarkan landasan idiil Pancasila dan landasan konstitusional Undang-Undang
Dasar 1945.
Hal ini, misalnya, dituangkan dalam Garis-Garis Besar Haluan Negara tahun 1978
(1978:hlm.31):
“
Pembangunan nasional bertujuan untuk mewujudkan suatu masyarakat adil dan
makmur yang merata material dan spiritualnya berdasarkan Pancasila dalam wadah
negara Kesatuan Negara Republik Indonesia”.
Di samping itu dalam pencapaian program
pembangunan tersebut peranan media informasi, baik media cetak ataupun elektronik
yang sangat luas jangkauannya menjadikan masyarakat kita banyak mengetahui dan mengerti berbagai
macam persoalan. Hal ini menjadi penting karena dengan demikian masyarakat
kita menjadi lebih cerdas dan berani
dalam menyuarakan aspirasi dan keinginan serta mengkritiki pemerintah khususnya
pemerintah dalam hal pelayanan yang diberikan masih jauh dari harapan mereka.
Sudah sepatutnya pemerintah merespons
hal tersebut di atas , khususnya Pemerintahan Daerah sampai unit kerja terendah
di tuntut untuk meningkatkan dan mengevaluasi terhadap pelayanan yang telah
diberikan selama ini. Peningkatan dan evaluasi tersebut harus dilakukan secara
menyeluruh, baik dari segi kuantitas maupun kualitas pelayanan, juga perlu
adanya evaluasi terhadap sarana dan
prasarana yang telah ada selama ini, terutama yang sangat dibutuhkan oleh
masyarakat. Tak kalah pentingnya juga evaluasi terhadap sistem yang telah
berjalan selama ini, apakah masih relevan atau harus diubah sehingga dapat
memenuhi harapan masyarakat.
Sebagai bagian dari instansi pemerintahan,
Kantor Perpustakaan Umum Daerah Kabupaten Ciamis merupakan organisasi yang
kehadirannya bermula dari pengejawantahan makna yang terkandung dalam Pembukaan
Undang-Undang Dasar tahun 1945. Sebagaimana tercantum dalam pembukaan UUD
tersebut bahwa mencerdaskan kehidupan bangsa merupakan salah satu tujuan
perjuangan negara Indonesia. Dengan terciptanya masyarakat serta bangsa yang
cerdas merupakan tonggak utama dan bahkan menjadi modal utama bagi pembangunan
bangsa dan negara. Dengan modal bangsa yang cerdas akan mampu memberikan jalan luas bagi terciptanya kesejahteraan umum,
dapat terciptanya masyarakat yang dinamis, maju, berpikiran, dan berpandangan
luas dan juga dapat berpartisipasi aktif dalam setiap derap pembangunan bangsa
dan akan mampu memelihara perdamaian dunia.
Perpustakaan umum didirikan untuk
dirasakan manfaatnya oleh masyarakat dan
sekaligus harus mampu menjawab kebutuhan dan tuntutan seluruh lapisan
masyarakat luas. Agar perpustakaan umum mampu berperan secara aktif dan dapat
dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat maka sudah seharusnya perpustakaan
umum memberikan pelayanannya yang optimal. Pelayanan merupakan puncak dan inti
dari penyelenggaraan perpustakaan umum. Apapun yang di rancang dan dilakukan
dalam pengadaan sumber-sumber informasi dan pengelolaan teknis bahan-bahan
pustaka pada dasarnya untuk mendukung keberhasilan pelayanan perpustakaan.
Melalui operasional pelayanan perpustakaan sebenarnya dapat diukur tingkat
keberhasilan penyelenggaraan perpustakaan hal ini terutama kalau kita
menggunakan kacamata tinjauan dari sudut
pandang pemakai perpustakaan. Konsep layanan perpustakaan merupakan
ketertarikan antara tujuan penyelenggaraan perpustakaan dengan kepentingan
masyarakat luas yang dilayani. Dua peran strategis yang dimiliki dalam konteks
pelayanan perpustakaan adalah : (1) Barometer tingkat keberhasilan
penyelenggaraan perpustakaan; dan (2) Jembatan hubungan komunikasi, interaksi,
dan transaksi antara penyelenggara dengan masyarakat pemakai perpustakaan.
Melihat pentingnya pelayanan tersebut,
penulis merasa tertarik untuk mendalami dan mencoba meneliti lebih jauh
mengenai pelaksanaan pelayanan perpustakaan yang dituangkan ke dalam bentuk
makalah dengan mengambil judul “ Layanan
Operasional Perpustakaan Umum Daerah
Kabupaten Ciamis ”.
B.
Identifikasi Permasalahan
Berdasarkan latar
belakang penelitian di atas maka penulis merumuskan/mengidentifikasi masalah
sebagai berikut :
1. Bagaimanakah
layanan operasional Perpustakaan
Umum Daerah Kabupaten Ciamis,yang diberikan terhadap masyarakat?
2. Bagaimanakah
sasaran operasional serta sifat dari layanan Perpustakaan Umum Daerah Kabupaten Ciamis
dalam pengabdiannya melayani masyarakat?
3. Seperti
apakah aturan yang diterapkan bagi para pengunjung yang hendak berkunjung ke
Perpustakaan?
C.
Maksud Dan Tujuan
a. Untuk mengetahui sistem pelayanan yang ada serta yang
diterapkan di Kantor Perpustakaan Umum Daerah Kabupaten Ciamis.
b. Untuk mengetahui sasaran layanan operasional serta sifat
layanan Perpustakaan Umum Daerah Kabupaten
Ciamis.
c. Untuk mengetahui secara jelas tata aturan terhadap
pengunjung di Perpustakaan Umum Daerah Kabupaten Ciamis.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Pengertian Pelayanan
Berkaitan dengan
pelayanan , ada dua istilah yang perlu diketahui, yaitu melayani dan pelayanan.
Pengertian melayani adalah “ Membantu menyiapkan (mengurus) apa yang diperlukan
seseorang ” ( Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia,2001). Sedangkan
pengertian pelayanan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI,1995) adalah
usaha melayani kebutuhan orang lain.
Selain dua
pengertian tersebut di atas, Lembaga
Administrasi Negara Republik Indonesia (2001) memberikan definisi pelayanan
adalah suatu usaha untuk membantu menyiapkan (mengurus) apa yang diperlukan
orang lain.
Dalam melaksanakan pelayanan, perlu diketahui serta dipahami
pedoman mengenai sendi-sendi pelayanan menurut Keputusan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara (MENPAN) Nomor 81 Tahun 1993, yaitu :
1. Kesederhanaan,
Artinya bahwa
prosedur/tata cara pelayanan diselenggarakan secara mudah, lancar, cepat,tidak
berbelit-belit, mudah dipahami serta mudah dilaksanakan.
2. Kejelasan dan
Kepastian,
Adanya
kejelasan dan kepastian mengenai:
a. Persyaratan
pelayanan umum, baik teknis maupun administratif.
b. Unit kerja atau
pejabat yang berwenang dan yang bertanggung jawab dalam memberikan pelayanan
umum.
c. Rincian
biaya/tarif pelayanan umum dan tata cara pembayarannya.
d. Jadwal waktu
penyelesaian pelayanan umum.
e. Hak dan
kewajiban baik dari pemberi maupun penerima pelayanan umum berdasarkan
bukti-bukti penerimaan permohonan/kelengkapannya.
f. Pejabat yang
menerima keluhan masyarakat apabila terdapat sesuatu yang tidak jelas, dan atau
tidak puas atas pelayanan yang diberikan kepada masyarakat (pelanggan).
3. Keamanan dan
kenyamanan,
Dalam arti
bahwa proses pelayanan umum dapat memberikan keamanan dan kenyamanan.
4. Keterbukaan,
Dalam arti
waktu penyelesaian wajib diinformasikan secara terbuka agar memudah diketahui
dan dipahami oleh masyarakat.
5. Efisiensi,
Persyaratan
pelayanan umum dibatasi hanya pada hal-hal yang berkaitan langsung dengan
pencapaian sasaran pelayanan.
6. Ekonomis,
Dalam arti
pengenaan biaya pelayanan umum, harus ditetapkan secara wajar.
7. Keadilan yang
merata,
Dalam arti
cakupan/jangkauan pelayanan umum harus diusahakan seluas mungkin dengan
distribusi yang merata dan diperlakukan secara adil.
8. Ketepatan
waktu,
Dalam arti
pelaksanaan pelayanan umum dapat diselesaikan dalam waktu yang telah
ditentukan.
B.
Pengertian
Perpustakaan
Perpustakaan berasal dari kata “pustaka”. Menurut kamus umum
Bahasa Indonesia karangan WJ. Purwadarminta, kata pustaka artinya buku,
sedangkan perpustakaan artinya kumpulan buku (bacaan dsb). Perpustakaan dalam
Bahasa Inggris disebut “library” berasal dari bahasa romawi yaitu “librarium”
yang terdiri dari kata liber artinya buku sedangkan armarium artinya lemari.
Jadi dilihat dari kata asalnya, berarti lemari di mana di dalamnya terdapat
buku - buku.
Menurut UU Perpustakaan pada Bab I pasal 1 menyatakan
Perpustakaan adalah institusi yang mengumpulkan pengetahuan tercetak dan
terekam, mengelolanya dengan cara khusus guna memenuhi kebutuhan
intelektualitas para penggunanya melalui beragam cara interaksi pengetahuan.
Dalam arti tradisional, perpustakaan adalah sebuah koleksi buku dan majalah. Walaupun
dapat diartikan sebagai koleksi pribadi perseorangan, namun perpustakaan lebih
umum dikenal sebagai sebuah koleksi besar yang dibiayai dan dioperasikan oleh
sebuah kota atau institusi, dan dimanfaatkan oleh masyarakat yang rata-rata
tidak mampu membeli sekian banyak buku atas biaya sendiri.
Tetapi, dengan koleksi dan penemuan media baru selain buku
untuk menyimpan informasi, banyak perpustakaan kini juga merupakan tempat penyimpanan
dan/atau akses ke map, cetak atau hasil seni lainnya, mikrofilm, mikrofiche,
tape audio, CD, LP, tape video dan DVD, dan menyediakan fasilitas umum untuk
mengakses gudang data CD-ROM dan internet.
Perpustakaan dapat juga diartikan sebagai kumpulan informasi
yang bersifat ilmu pengetahuan, hiburan, rekreasi, dan ibadah yang merupakan
kebutuhan hakiki manusia.
Oleh karena itu perpustakaan modern telah didefinisikan kembali sebagai
tempat untuk mengakses informasi dalam format apa pun, apakah informasi itu
disimpan dalam gedung perpustakaan tersebut atau tidak. Dalam perpustakaan
modern ini selain kumpulan buku tercetak, sebagian buku dan koleksinya ada dalam
perpustakaan digital (dalam bentuk data yang bisa diakses
lewat jaringan komputer).
BAB III
PEMBAHASAN
A.
Operasional Pelayanan Kantor Perpustakaan Umum Daerah Kabupaten Ciamis
Kegiatan ini merupakan
kesibukan sehari-hari yang terjadi di setiap perpustakaan. Itulah sebabnya
sering kali disebutkan bahwa pelayanan merupakan inti dari kegiatan operasional
perpustakaan. Apabila kita tidak memahami esensi dan hakikat pelayanan sebagai
tuntutan pokok dari profesi pustakawan bukan hal yang mustahil bahwa pekerjaan
ini akan membosankan, melelahkan, dan bahkan memusingkan. Akan tetapi apabila
kita melaksanakannya dengan penuh dedikasi dan disertai sikap profesionalisme
justru pekerjaan ini merupakan aktivitas yang mengasyikkan dan menyenangkan.
Untuk sampai ke taraf
yang demikian adalah kewajiban setiap petugas perpustakaan untuk mampu memahami dan menguasai berbagai aspek yang
terkait dengan operasional pelayanan perpustakaan. Memberikan pelayanan
perpustakaan jangan ditafsirkan sebagai menunggu buku dan menunggu orang datang
ke perpustakaan. Tuntutan profesi pustakawan harus proaktif , mau dan mampu
melaksanakan konsep “ Jemput bola ” agar masyarakat tertarik untuk datang ke
perpustakaan; pandai mengayomi masyarakat yang sedang menggunakan perpustakaan sehingga
merasa suasana yang menyenangkan perpustakaan; baik suasana fisik maupun
hubungan antar insani.
Pada umumnya
perpustakaan memiliki dua sistem pelayanan yang memiliki ciri-ciri tertentu.
Kedua sistem pelayanan ini adalah pelayanan terbuka dan pelayanan tertutup.
1) Sistem Pelayanan Terbuka
Bagi perpustakaan umum daerah Kabupaten Ciamis yang menggunakan sistem pelayan terbuka, pengunjung atau
pemakai dapat secara langsung menentukan dan memperoleh buku-buku yang dibutuhkan
pada tempatnya. Pada sistem ini pengunjung atau pemakai boleh masuk ke
ruang-ruang buku untuk melihat, mencari, dan mengambil sendiri bahan pustaka
atau peralatan yang dibutuhkan dari rak-rak buku dan lemari peralatan yang
tersedia. Kelebihan sistem pelayanan terbuka ini, pengunjung atau pemakai bebas
memilih sendiri bahan pustaka yang ada di perpustakaan sesuai dengan
kebutuhannya, dapat memberikan stimulus kepada pembaca untuk memilih, mencari,
dan menemukan bahan pustaka yang dibutuhkan serta memberikan kemudahan dalam
pelayanan. Kelemahan sistem ini,
buku-buku yang ada kurang
terpelihara dalam penyusunannya karena sering diambil dan dikembalikan
sekehendak pemakai, kemungkinan hilang dan kerusakan bahan pustaka sangat besar
dan memerlukan petugas perpustakaan yang cukup banyak.
2) Sistem Pelayanan Tertutup
Dalam sistem pelayanan tertutup pengunjung atau pemakai
tidak dapat secara langsung ke lokasi ruang koleksi perpustakaan. Sistem ini
melarang pengunjung atau pemakai perpustakaan untuk masuk ruangan koleksi untuk
mencari dan mengambil sendiri buku-buku yang dibutuhkan. Seseorang yang ingin
memperoleh buku-buku harus melalui petugas. Kelebihan sistem ini, susunan
buku-buku atau peralatan perpustakaan terpelihara dengan baik; mempermudah
mengadakan pengawasan terhadap koleksi; kehilangan atau kerusakan koleksi
perpustakaan dapat di tekan sekecil mungkin; petugas yang diperlukan sedikit
dan pengambilan dapat dengan segera oleh petugas sesuai permintaan.
Kelemahannya , pengunjung atau pemakai perpustakaan tidak memiliki kebebasan untuk mencari dan
memilih buku sesuai dengan keinginan; menimbulkan rasa bosan bagi pengunjung
dan pemakai dalam menggunakan katalog; kurang memberikan stimulus untuk
mencari, memilih dan menemukan bahan pustaka sesuai dengan minat dan
perhatiannya; permintaan dan pemesanan koleksi perpustakaan sering
diulang-ulang, katalog perpustakaan harus lengkap dan mutakhir; memerlukan
petugas yang mempunyai pengetahuan dan wawasan yang sangat luas dan memperoleh
bahan informasi yang dibutuhkan.
Berbagai macam layanan
perpustakaan yang dilaksanakan di Kantor
Perpustakaan Umum Daerah Kabupaten Ciamis :
a.
Pelayanan Informasi
Yang dimaksud adalah pemberian pelayanan yang bersifat informatif
dengan melalui penerangan,
pemberitahuan, pengumuman, edaran dan sebagainya. Kegiatan ini dapat
dilaksanakan di perpustakaan di mana pustakawan langsung berhubungan dengan
pemakai yang berkepentingan, atau di luar perpustakaan di mana pustakawan dapat berhubungan langsung
dengan pemakai. Hubungan dengan pemakai dapat bersifat individual maupun dalam
bentuk hubungan kelompok. Pelayanan informasi biasanya beranjak dari
pertanyaan/permintaan yang diajukan oleh pengunjung perpustakaan. Kecenderungan
pelayanan ini dijawab secara lisan, oleh karenanya keramahan, kemampuan
menganalisa pertanyaan dan memberikan jawaban yang cepat dan tepat akan sangat
menunjang keberhasilan pekerjaan ini.
Di lain pihak, kita dapat memberikan
pelayanan informasi secara tidak langsung dalam arti bukan atas dasar
pertanyaan pemakai dan tidak langsung berhubungan dengan mereka. Hal ini
merupakan kreasi dan harus merupakan inisiatif pihak perpustakaan sesuai dengan
deskripsi kerja yang telah ditetapkan.
Sebagai contoh
misalnya:
1)
Menyebarkan
peraturan/tata tertib perpustakaan.
2)
Pembuatan/penyebaran
daftar buku.
3)
Pembuatan indeks
dan abstrak.
4)
Membuat buletin
perpustakaan dan sebagainya.
b.
Pelayanan Referensi
William A. Katz
mengungkapkan pengertian mengenai referensi dalam bukunya yang berjudul Intriduction to Refernce Work. Ia
mengungkapkan bahwa pekerjaan referensi adalah “ menjawab pertanyaan-pertanyaan
secara efektif dan efisien”. Bentuk layanannya berkisar kepada pemberian
bantuan dalam penunjukan dan penelusuran sumber-sumber informasi yang
dibutuhkan pemakai.
Pelayanan ini sifatnya
lebih teknis dibandingkan dengan pelayanan informasi karena
permintaan/pertanyaan yang dikemukakan lebih mengarah kepada penggunaan
sesuatu/beberapa sumber bahan tertentu. jika diperhatikan pada dasarnya
pelayanan referensi ini lebih bertitik tolak pada permintaan-permintaan,
ajuan-ajuan, serta pertanyaan-pertanyaan tentang informasi yang dibutuhkan oleh
pemakai jasa pelayanan referensi. Secara luas pelayanan referensi mencakup
keseluruhan pekerjaan pelayanan referensi, di antaranya, administrasi,
supervisi, penyusunan sarana referensi (indeks,bibliografi), dan pembimbingan
kepada pembaca bagaimana menggunakan perpustakaan umum sebaik-baiknya.
Sebagaimana di
kemukakan bahwa pelayanan perpustakaan merupakan suatu unit kerja organisasi
yang secara teratur dan sistematis memproses bahan pustaka yang ada dan
menyampaikan segala informasi dan fasilitas yang dan dalam perpustakaan umum
kepada pemakai atau pembaca seefisien dan seefektif mungkin. Di sinilah
terlihat jelas betapa pentingnya tugas-tugas pelayanan ini menunjang
pelaksanaan unit kerja perpustakaan.
Tugas-tugas yang harus
dilaksanakan oleh petugas atau pustakawan referensi :
1. Memberikan pelayanan penunjukan sumber-sumber informasi
atas pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh pemakai perpustakaan.
2. Bekerja sama dengan bagian pelayanan sirkulasi dalam
menjawab pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan kedua pelayanan
tersebut.
3. Mencatat seluruh pertanyaan yang diajukan oleh
pengunjung.
4. Memberikan pelayanan informasi berupa penelusuran
informasi secara selektif dengan memanfaatkan metode-metode ilmiah.
5. Membimbing bagaimana menggunakan perpustakaan umum dengan
baik dan efektif.
6. Membina dan mengembangkan minat baca melalui bahan
pustaka referensi dengan pola bimbingan tertentu.
7. Bertanggung jawab terhadap semua koleksi bahan
referensinya.
Tugas-tugas di atas
lebih menitikberatkan aktivitas secara langsung dari layanan terhadap pembaca,
sedangkan aktivitas tak langsungnya meliputi tugas-tugas berikut:
1. Pengorganisasian dan penyusunan buku sumber;
2. Pemeliharaan dan penjilidan buku sumber;
3. Pembinaan dan penyeleksian buku-buku sumber atau
referensi;
4. Penyusunan bahan-bahan referensi dalam file khusus
seperti file vertikal, bibliografi, indeks, abstraksi;
5. Pembuatan daftar buku sumber/referensi dan petunjuk
khusus referensi;
6. Pembinaan kerja sama dengan perpustakaan atau sumber
belajar lain;
7. Penyusunan laporan berkenaan dengan tugas-tugas pelayanan
referensi;
Demikian tugas-tugas atau bidang
pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh petugas referensi dengan maksud agar
seluruh aktivitas yang dilakukan dalam pembinaan pelayanan referensi ini
berjalan lancar.
Untuk menunjang kelancaran pelayanan ini perlu tersedianya koleksi
perpustakaan referensi yang cukup lengkap dan kemampuan petugas perpustakaan
dalam memahami ruang lingkup dan karakteristik yang dimiliki oleh setiap jenis
bahan.
c.
Pelayanan Kerja sama
Pihak perpustakaan dapat bekerja sama
dengan berbagai instansi untuk memberikan penerangan kepada masyarakat mengenai
program masing-masing instansi. Misalnya saja ada kegiatan hidup sehat dan
lingkungan sehat. Dalam hal ini Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis dapat
menjelaskan pokok-pokok hidup sehat dan lingkungan sehat. Selanjutnya mereka
dapat dianjurkan untuk membaca buku di perpustakaan. Atau sejalan dengan
penerangan dari dinas-dinas maka perpustakaan dapat berpartisipasi melalui
suatu pameran. Hal ini misalnya melalui kerja sama dengan penyelenggaraan
pendidikan.
d.
Pelayanan Khusus Anak dan Remaja (story telling)
Di Kantor Perpustakaan Umum Daerah
Kabupaten Ciamis, di kenal pelayanan seperti ini. Dalam pelayanan khusus anak
dan remaja biasanya lebih banyak menekankan kepada usaha memberikan bimbingan
dan motivasi tentang membaca pada khususnya dan belajar pada umumnya. Sebagai
contoh ,program story telling merupakan kegiatan yang rutin di selenggarakan
Kantor Perpustakaan Umum Daerah Kabupaten Ciamis dalam jangka waktu satu tahun
satu kali, program ini bertujuan untuk meningkatkan minat baca anak-anak di
daerah Kabupaten Ciamis serta sebagai sarana belajar mengenal dunia dengan
memakai Bahasa Inggris.
e.
Pelayanan Ekstensi
Hal ini berkaitan dengan pelayanan di
luar perpustakaan yang menggunakan mobil, atau lebih dikenal dengan
perpustakaan keliling. Jangkauannya adalah masyarakat yang jauh dari
perpustakaan atau masyarakat pedesaan yang mana mereka tidak mungkin datang ke
perpustakaan. Pelayanan ini merupakan bagian dari pelayanan umum. Sejalan
dengan pelayanan-pelayanan tersebut perpustakaan umum harus di buka sehari
penuh bahkan sampai malam hari. Hal ini karena kesempatan masyarakat untuk
datang ke perpustakaan waktunya berbeda-beda.
Layanan
ini diberikan secara proaktif mendatangi
kelompok masyarakat tertentu atau di pelosok pedesaan yang tidak bisa datang ke
perpustakaan umum, melalui :
1) Layanan mobil unit perpustakaan keliling di 36 kecamatan.
2) Layanan terpadu perpustakaan di Lembaga Pemasyarakatan
Ciamis, Pondok Pesantren AR-Risalah, Cijantung, Taman bacaan di Objek Wisata
Karang Kamulyan.
3) Layanan perpustakaan melalui gelar buku santai sambil
“ngabuburit” khusus di bulan suci Ramadhan di Taman Raflesia, Ciamis.
f.
Pelayanan Sirkulasi
William
A. Katz mengungkapkan pengertian pelayanan sirkulasi dalam bukunya yang
berjudul Intriduction to Refernce Work.
Bahwa kegiatan yang paling utama dalam perpustakaan yakni pelayanan sirkulasi
dan pelayanan referensi. Setiap pelayanan
yang diberikan perlu suatu tertib agar pelayanan tersebut dapat
diselenggarakan dengan sebaik-baiknya. Apabila salah satu dari kedua inti
pelayanan tadi tidak berjalan sebagai mana mestinya, perpustakaan tidak bisa
memberikan pelayanan yang sesuai dengan tujuan didirikannya perpustakaan.
Donald
Davidson mengemukakah dalam bukunya yang berjudul Reference Service terdapat
persamaan antara pelayan referensi
dengan pelayanan informasi yang bisa digunakan oleh para petugas perpustakaan
dalam melayani pemakainya. Secara umum pelayanan sirkulasi adalah kegiatan yang
melayani peminjaman bahan-bahan perpustakaan umum. Beberapa hal pokok yang
menjadi tugas pelayanan sirkulasi adalah sebagai berikut :
1) Bagaimana perpustakaan dapat melayani kehendak pemakai
dengan prosedur yang ringan dan tidak memberatkan kelancaran proses yang
diberikan.
2) Bagaimana bahan-bahan perpustakaan yang dipinjam dapat
dikembalikan serta mencegah kerusakan, hilang, atau tidak dikembalikan dengan
prosedur dan tata tertib tertentu.
Supaya
pekerjaan yang menyangkut kegiatan sirkulasi ini dapat berfungsi secara efektif
dan efisien, perlu kiranya petugas perpustakaan memahami tugas-tugas yang harus
dilaksanakan. Tugas-tugas yang harus dilaksanakan oleh bagian sirkulasi:
1) Menyelenggarakan administrasi peminjaman sesuai dengan sistem
pelayanan yang digunakan.
2) Menyediakan bahan pustaka yang berguna untuk keperluan
penelitian sesuai dengan kebutuhan pemakai perpustakaan umum.
3) Menjawab berbagai pertanyaan yang berhubungan dengan bahan pustaka.
4) Mengadakan pengawasan koleksi perpustakaan umum.
5) Menyusun dan mengatur kembali bahan pustaka yang telah
digunakan ke tempatnya masing-masing.
6) Membuat laporan seluruh kegiatan yang dilakukan dalam
bagian pelayanan sirkulasi.
Petugas
perpustakaan, di samping harus mengerti tentang pengetahuan-pengetahuan di atas
, ia juga harus mahir dan terampil melayani
pengunjung dan pemakai dengan bersikap sopan, ramah dan menarik sehingga
setiap orang yang berhubungan dengan bagian sirkulasi itu akan merasa puas dan
senang. Jika petugas perpustakaan berlaku tidak bijaksana, pengaruhnya
besar terhadap pandangan umum
tentang perpustakaan yang bersangkutan.
g.
Pelayanan Audio Visual
Yaitu layanan pemutaran chalet audio, pemutaran
VCD/Film, di mana pengunjung atau pemakai perpustakaan dapat menikmati layanan
pemutaran film yang berada pada mobil unit perpustakaan keliling.
h.
Pelayanan In-tek,
P
ihak Perpustakaan Umum Daerah kab. Ciamis memberikan layanan tambahan yang
mengikuti perkembangan zaman yaitu dengan menyediakan layanan internet gratis, hotspot area, CD Room, scaning, sprint-out.
i.
Pelayanan Konsultasi/Bimbingan Pemakai ( Raider Advisory
Work )
Yaitu
memberikan layanan berupa bimbingan dalam mengarahkan pemakai pada manfaat
bahan perpustakaan yang tersedia di perpustakaan. Kegiatan ini dilaksanakan
berkaitan dengan pengarahan dan bimbingan proses belajar di perpustakaan.
Selain itu berkaitan pula dengan penyediaan pengarahan kegiatan tertentu.
Misalnya suatu kelompok pemuda tertentu menghadapi tugas untuk mengetahui
cara-cara mempelajari buku dengan baik. Pihak perpustakaan menyediakan sejumlah
sumber dan mengarahkannya untuk dipelajari oleh mereka, agar kelak dapat
dicarikan jalan pemecahan efektif dan efisien.
Untuk dapat melaksanakan pelayanan dengan baik pada kedua
macam sistem pelayanan perpustakaan tersebut diperlukan beberapa syarat, yaitu:
1. Koleksi harus disusun secara sistematis
- Koleksi
buku atau brosur dan leaflet disusun menurut nomer panggilnya.
- Koleksi
majalah menurut bidang subjek luas, yang di dalamnya disusun menurut abjad
judul majalahnya.
- Koleksi
rujukan menurut jenis publikasinya, yang berbentuk buku disusun menurut
nomer panggil dan yang berupa majalah disusun menurut abjad judul, namun
disimpan di dalam ruang koleksi rujukan. Ruang koleksi rujukan seyogyanya
dekat dengan ruang baca perpustakaan, agar pengguna dapat menggunakan
bahan rujukan sewaktu ia memerlukan.
2. Alat temu kembali koleksi pustaka harus lengkap :
- Katalog
buku/brosur/leaflet. Harus dapat ditelusur dari berbagai titik telusur,
yaitu dari nama pengarang, judul, lembaga penerbit, maupun subjek.
- Katalog
majalah, katalog ini penting untuk menunjukkan judul-judul majalah yang
dimiliki perpustakaan. Selain informasi mengenai judul diperlukan juga
data tentang volume, nomor, dan tahun terbitnya agar pengguna dapat
memastikan apakah ia akan menggunakan koleksi majalah perpustakaan
tersebut atau harus mencari di perpustakaan lain yang memiliki
volume/nomor tertentu.
- Indeks
artikel majalah dan monograf analitik. Indeks tersebut biasanya memuat
judul-judul artikel yang dikutip dari majalah dan buku/monograf semacam prosiding, risalah, dan lain-lain yang
isinya terdiri atas artikel/karya tulis. Indeks majalah/monograf analitik
ada juga yang dilengkapi dengan abstrak, anotasi atau ringkasan karya
tulis.
3. Pendaftaran
- Pendaftaran
biasa dilakukan di awal, di mana harus mengisi sebuah form dan identitas
diri sesuai kartu identitas. Lalu menginputkan kode pin untuk kondisi
unik. Biasanya untuk peminjaman pertama, dapat dilakukan dengan
meninggalkan kartu identitas sebelum kartu anggota jadi.
- Membayar
uang administrasi untuk biaya penggantian pembuatan kartu anggota.
- Data
anggota disimpan di database digital maupun manual. Digital di sini berupa
data yang disimpan ke dalam komputer. Lalu data manual merupakan data yang
dicatat di buku secara tulis tangan.
4. Peminjaman
Tujuan
utama dilaksanakannya peminjaman bahan pustaka adalah pustaka adalah
memberikan kesempatan yang lebih leluasa
kepada pemakai perpustakaan untuk mempelajari suatu bahan tertentu di luar waktu/
jam pelayanan perpustakaan. Peminjaman biasanya terbatas pada buku-buku teks
saja. Dalam hal ini pun perlu dipertimbangkan, apakah dengan dipinjamkannya
suatu buku tertentu tidak akan mengganggu kelancaran pelayanan/proses belajar
pemakai lainnya di perpustakaan.
Yang diperkenankan meminjam buku
hanyalah anggota perpustakaan. Dalam hal ini setiap orang berhak meminjam buku
setelah terlebih dahulu menjadi anggota perpustakaan. Dan sesuatu buku baru
boleh dipinjamkan setelah diproses dan telah diberi label perlengkapan buku.
Setiap peminjam harus memahami peraturan perpustakaan sebelum meminjam buku.
Untuk menjadi anggota perpustakaan
harus mendaftarkan diri terlebih dahulu dengan mengajukan permohonan
keanggotaan. Formulir keanggotaan disediakan oleh perpustakaan, yang intinya
berisikan identitas pemakai dan kesanggupan mematuhi peraturan perpustakaan.
- Setelah
konsumen mendapatkan buku yang diinginkan maka selanjutnya dapat ke bagian
administrasi untuk melakukan peminjaman
- Pihak
administrasi melakukan pengecekan data anggota di database. Lalu
dicocokkan dengan kartu anggota yang dibawa oleh anggota dan pin yang
dimasukkan oleh peminjam
a) Prosedur teknis
peminjaman buku.
1) Memeriksa kartu
anggota
2) Mengambil dan
memeriksa kartu peminjaman
3) Memeriksa kelengkapan
buku
4) Mengisi kartu
peminjaman
5) Mengisi date
slip
6) Mencabut dan
mengisi kartu buku
7) Menyerahkan buku yang dipinjam
8) Menyimpan kartu
peminjaman dan kartu buku pada masing-masing laci.
Keterangan :
Bagi peminjam baru; point 1 dan 2 harus dibuat terlebih
dahulu.
b) Prosedur teknis
pengembalian buku.
1) Memeriksa
kelengkapan buku
2) Memeriksa date
slip, apakah peminjaman terlambat atau tidak mengembalikan buku tersebut.
3) Mengambil kartu
peminjaman dan mencoret catatan tentang buku tersebut bahwa sudah di kembalikan.
4) Mengambil kartu
buku dan memasukkannya kembali ke kantong buku.
5) Menyimpan buku
pada tempat khusus sebelum dikembalikan ke rak buku.
Penyusunan dokumen/literatur secara sistematik di rak
sebenarnya sudah memudahkan pustakawan/pengguna mencari dokumen. Pengguna yang
memerlukan suatu subjek tertentu bila menemukan satu koleksi pustaka mengenai
subjek tersebut akan dapat pula menemukan judul koleksi pustaka lain dalam
kelompok subjek tersebut, karena letak koleksi pustaka bersubjek sama selalu ditempatkan
saling berdekatan.
B. Sasaran
Operasional dan Sifat Layanan perpustakaan Umum Kabupaten Ciamis
a) Sasaran Operasional Layanan
perpustakaan Umum Kabupaten Ciamis
Masyarakat sebagai fokus layanan
perpustakaan umum memiliki tingkat kemampuan dan kondisi yang berbeda-beda.
Mereka berada dalam kondisi kehidupan yang berlainan, kemampuan berpikir yang
berbeda, bidang pekerjaan yang beraneka ragam selain berada dalam daerah
pemukiman yang berpencar luas. Untuk kepentingan pelayanan perpustakaan yang optimal
dan produktif pihak pengelola perpustakaan perlu memiliki pemetaan daerah dan
kondisi masyarakat pemakai jasa perpustakaan
hal ini diperlukan untuk kepentingan menetapkan strategi operasional dan
skala prioritas pelayanan perpustakaan
termasuk pengorganisasiannya.
Beberapa
kategori yang dapat di buat untuk
memilah layanan yang fungsional, di antaranya berdasarkan hal-hal sebagai
berikut:
a) Kelompok daerah pemukiman dan
penyebaran penduduk.
1) Berapa banyak kelompok daerah
pemukiman yang harus di layani perpustakaan.
2) Pemetaan masing-masing daerah
pemukiman tersebut disertai jarak antara sentra layanan perpustakaan umum
dengan masing-masing lokasi dan alat perhubungan/transportasi.
b) Kondisi dan karakteristik masyarakat
pada setiap lingkungan daerah pemukiman yang meliputi komponen-komponen sebagai
berikut:
1) Jumlah penduduk;
2) Rentang dan
kelompok umur;
3) Tingkat dan
jenis pendidikan
4) Jenis dan sifat
pekerjaan;
5) Dinamika dan
mobilitas sosial penduduk;
6) Jenis dan
bentuk kegiatan kemasyarakatan,dll.
c)
Fasilitas pendidikan, layanan
sosial.
1) Jumlah lembaga pendidikan (
formal dan non formal), termasuk tingkatan sifat dan jenisnya;
2)Jumlah dan karakteristik lembaga
layanan sosial, kesehatan, dan kemasyarakatan yang tersedia.
3)Potensi lembaga dan anggota
masyarakat yang tersedia.
Hal-hal yang telah disebutkan di atas tersebut dapat
dijadikan aset, arah layanan dan sekaligus mitra layanan perpustakaan umum.
Untuk mampu memberikan layanan perpustakaan ke seluruh lapis masyarakat
sekaligus bukanlah persoalan yang mudah. Hal ini disebabkan oleh sejumlah
keterbatasan yang pada umumnya sudah ada di lingkungan intern perpustakaan itu
sendiri. Oleh karenanya dalam menetapkan arah layanan perpustakaan umum ini
dimungkinkan pihak perpustakaan untuk membuat skala prioritas dan pentahapan
layanan. Skala prioritas diartikan kelompok atau daerah mana saja yang harus
mendapat prioritas lebih dahulu untuk dijangkau dengan layanan perpustakaan.
Dua hal yang terkait dengan penetapan skala prioritas ini adalah:
a) Potensi
masyarakat (dalam artian pemukiman dan atau kelompok ) yang harus segera
mendapat layanan perpustakaan; dan
b) Peluang-peluang
lain yang diperoleh masyarakat yang bersangkutan dari instansi yang berbeda
dalam memperoleh layanan yang sejenis.
Dalam konsep layanan perpustakaan umum masyarakat yang
dilayani pada dasarnya dipilah menjadi tiga kelompok utama, yaitu: kanak-kanak,
remaja, dan orang dewasa. Berdasarkan
kondisi setempat kiranya dapat ditetapkan kelompok mana sajakah dalam
kurun waktu tertentu akan mendapat
prioritas lebih dari kelompok masyarakat lainnya. Sudah barang tentu penetapan
skala prioritas ini sejalan dengan
pergeseran waktu akan terjadi perubahan prioritas pula. Misalkan
saja kita menetapkan kelompok remaja yang dijadikan skala prioritas , apakah
remaja yang sedang bersekolah atau remaja putus sekolah. Keputusan yang akan
ditetapkan sangat tergantung kepada kondisi setiap daerah.
b) Sifat
Layanan perpustakaan Umum Kabupaten Ciamis
Program layanan perpustakaan yang
tepat guna akan bisa ditetapkan apabila kita mampu mempelajari dan merekam
kebutuhan masyarakat akan jasa layanan yang seharusnya diberikan. Oleh
karenanya kondisi faktual masyarakat harus dijadikan acuan dasar dalam
merumuskan program operasional perpustakaan.
Terdapat tiga sifat layanan
perpustakaan umum yang dapat dijabarkan lebih lanjut ke dalam program-program
perpustakaan,yaitu :
1. Program
perpustakaan yang mengarah kepada penanaman dan penyebarluasan pengertian
tentang perpustakaan ke berbagai lapisan masyarakat luas.
Dengan konsep ini diharapkan
masyarakat luas secara merata dapat
memahami berbagai ikhwal tentang perpustakaan (khususnya tentang perpustakaan
umum) secara proporsional sesuai dengan fungsi dan peranan masing-masing.
2. Program
perpustakaan yang mengarah kepada pemeliharaan perfiatian, atensi dan aktivitas
masyarakat untuk senantiasa dekat dengan perpustakaan.
Bahwa setiap anggota masyarakat memiliki kepentingan dan aktivitas yang
berbeda dalam kehidupan sehari-harinya.
3. Program
perpustakaan yang mengarah kepada peningkatan kualitas pemakaian sumber-sumber
informasi dan jasa layanan perpustakaan.
Bahwa sasaran akhir dari program
operasional layanan perpustakaan adalah menjadi setiap anggota masyarakat menjadi well informed , akrab dengan informasi, senantiasa muncul keinginan
dan kegiatan untuk mengikuti
perkembangan informasi.
C. Tata
Aturan Pelayanan Perpustakaan Umum Kabupaten Ciamis
Kegiatan
pelayanan perpustakaan secara umum melibatkan kontak petugas dengan pemakai
jasa dalam jumlah yang banyak dan
heterogen. Berbagai kepentingan yang berbeda akan datang dari masyarakat yang
perlu di akomodasi dan dilayani secara optimal oleh pengurus perpustakaan. Yang
harus dijaga adalah terpeliharanya
ketertiban dan kelancaran dalam pelayanan. Termasuk ke dalamnya adanya
pengawasan terhadap berbagai kemungkinan penyimpangan perilaku para pemakai.
Untuk
menjaga ketertiban dalam kelancaran pelayanan, hal yang harus dilakukan
terlebih dahulu oleh pimpinan perpustakaan adalah menyusun “ peraturan/tata
tertib” di perpustakaan. Dengan adanya peraturan ini dimaksudkan sebagai
informasi, bimbingan terhadap pemakai, ketentuan-ketentuan yang harus dipatuhi
bersama, dan untuk menjaga jangan sampai timbul hal-hal yang tidak diharapkan.
Pada
dasarnya setiap kepala perpustakaan dapat menyusun sendiri peraturan/ tata
tertib ini dengan dijiwai oleh hal-hal yang sesuai dengan kebijakan di atas.
Yang perlu menjadi bahan pemikiran ialah bagaimana gar peraturan tersebut dapat
dipatuhi oleh berbagai pihak.
Sebagai
pedoman beberapa hal yang perlu dicantumkan dalam peraturan dan tata tertib
perpustakaan adalah sebagai berikut:
a. Tujuan penyelenggaraan perpustakaan
( secara umum ).
b. Kelompok pembaca yang dilayani
perpustakaan dan pihak-pihak yang boleh meminjam buku.
c. Hari dan waktu pelayanan (
perpustakaan di buka ).
d. Hak dan kewajiban pemakai
perpustakaan.
e. Jenis buku yang boleh di pinjam,
jangka waktu peminjaman, jumlah maksimal eksemplar dalam sekali peminjaman.
f. Prosedur keanggotaan
perpustakaan/peminjam buku.
g. Sanksi terhadap penyalahgunaan
kewajiban/pelanggaran peraturan (terlambat mengembalikan buku, buku yang di
pinjam rusak atau hilang ).
h. Teknik penempatan dan pengaturan
koleksi.
i.
Katalog dan cara penggunaannya.
j.
Tata ruang dan denah perpustakaan.
k. Informasi tentang bentuk-bentuk
pelayanan yang dapat diberikan.
a.
Peraturan peminjaman dan keanggotaan Perpustakaan
Kabupaten Ciamis
1) Perpustakaan umum Kabupaten Ciamis dibuka untuk umum.
2) Yang berniat meminjam buku-buku untuk dibawa pulang
adalah anggota Perpustakaan Umum Kabupaten Ciamis dengan memperlihatkan kartu
anggotanya.
3) Cara menjadi
anggota perpustakaan umum tersebut adalah sebagai berikut :
Untuk menjadi anggota perpustakaan calon anggota hendaknya menyerahkan
beberapa persyaratan, yaitu :
a) Mengisi formulir pendapatan yang telah
disediaka.
b) Foto copy
KTP/kartu pelajar/kartu mahasiswa.
c) Membayar uang
pemeliharaan bahan pustaka Rp 5000 untuk berlaku sebagai anggota selama 1
tahun.
d) Pas Photo
ukuran 2x3cm sebanyak 2 buah.
4)
Setiap kali meminjam, peminjam menunjukkan kartu anggota
pada Bidang Pelayanan Umum, dengan memperlihatkan buku-buku yang akan dipinjam.
5) Yang bukan
anggota perpustakaan, hanya diperkenankan untuk membaca saja di ruang baca
perpustakaan.
6) Tiap-tiap
peminjam hanya diperkenankan meminjam
sebanyak-banyaknya 2(buah) buku.
7) Jangka waktu
meminjam 2 (dua) Minggu dan waktu ini dapat diperpanjang selama 1 (satu)
Minggu, apabila buku tersebut tidak di pesan oleh orang lain, dan perpanjangan
itu haus diketahui/diizinkan oleh Bidang Pelayanan Umum.
8) Buku-buku yang
dipinjam harus dikembalikan tepat pada waktunya dan dalam keadaan baik (tidak
kotor/rusak).
9) Peminjam
diwajibkan memelihara buku-buku yang dipinjamkan sebaik-baiknya (tidak kotor,
rusak atau hilang) dan tidak diperkenankan meminjamkan pada orang lain.
10) Selama buku itu
dipinjam dan belum dikembalikan, maka kepada orang tersebut tidak diperkenankan
untuk meminjam buku lain.
11) Terhadap
buku-buku yang terlambat mengembalikannya, kepada peminjam dikenakan denda
untuk ongkos-ongkos administrasi sebanyak Rp 200,- (Dua Ratus Rupiah) Perhari keterlambatan.
12) Peringatan-peringatan akan disampaikan oleh Bidang
Pelayanan Umum baik lisan maupun tulisan kepada mereka yang terlambat
mengembalikan lebih dari 1 (satu) Minggu dan kepadanya diwajibkan segera
mengembalikan. Buku-buku tersebut.
13) Peminjam yang sudah 3 (tiga) kali terlambat mengembalikan
yaitu setelah dua Minggu atau setelah perpanjangan, kepadanya tidak
diperkenankan meminjam buku lagi selama 6 (enam) bulan.
14) Apabila buku-buku tersebut, tidak dikembalikan
sesudah diberikan peringatan berulang-ulang maka kepadanya tidak diperkenankan
lagi meminjam buku (dikeluarkan dari keanggotaan perpustakaan).
15) Peminjam
diwajibkan memberi penggantian atas buku-buku yang dirusakkan/dihilangkan:
c) Dengan buku
yang sama;
d) Dengan harga
buku yang sama pula pada waktu itu ditambah dengan biaya administrasi sebesar
10% (sepuluh persen).
16) Penggantian
tersebut bila perlu akan dilakukan oleh dengan perantaraan
Jawatan/Fakultas/Sekolah atau perusahaan masing-masing.
17) Buku –buku
referensi tidak dipinjamkan untuk dibawa ke luar perpustakaan.
b.
Peraturan
Bagi
Pengunjung Perpustakaan Umum Daerah Kabupaten Ciamis
1. Sebelum memasuki ruang baca dan ruang koleksi tas, jaket, topi mohon disimpan di tempat
penitipan barang kecuali uang, Handphone (HP), dan barang berharga lainnya.
2. Isi data pengunjung perpustakaan dan informasi yang
diperlukan sebelum melakukan aktivitas
membaca.
3. Di ruang baca dan ruang koleksi tidak diperbolehkan
membuat kegaduhan yang dapat mengganggu
pembaca lainnya.
4. Memasuki ruang baca dan ruang koleksi tidak diperbolehkan
membawa benda tajam, seperti: pisau cutter, sillet, gunting, dll.
5. Apabila berkeinginan meminjam buku untuk di bawa ke rumah
harus menjadi anggota perpustakaan terlebih
dahulu.
6. Koleksi buku yang dapat di pinjam untuk dapat di bawa ke
rumah hanya koleksi buku di ruang layanan.
7. Koleksi rujukan (referensi) seperti, kamus, ensiklopedi,
peraturan perundang -undangan, laporan penelitian, almanak, handbook, peta ,
atlas dan gazettir yang di simpan di ruang referensi serta koleksi majalah, surat
kabar, dan terbitan berkala (seri) hanya di baca dan dicatat di tempat.
8. Tidak boleh membawa buku keluar dari ruangan baca sebelum
proses administrasi peminjaman.
9. Tidak boleh membawa makanan dan minuman ke ruang baca dan
ruang koleksi.
10. Di ruang baca dan koleksi tidak boleh membunyikan
Handphone (HP).
11. Pengguna perpustakaan ikut menjaga keutuhan fisik koleksi
perpustakaan baik berupa buku, dan bahkan pustaka lainnya.
12. Menghilangkan,menggunting, menyobek, dan merusak bahan pustaka dikenai sangsi
yaitu mengganti koleksi tersebut sesuai dengan judul yang sama.
BAB IV
PENUTUP
A . Kesimpulan
Perpustakaan berfungsi sebagai salah satu faktor yang
mempercepat akselerasi transfer ilmu pengetahuan, oleh karenanya perpustakaan
merupakan suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dalam sistem pendidikan
suatu lembaga. Selain itu juga perpustakaan berfungsi sebagai sumber informasi,
dan merupakan penunjang yang penting artinya bagi suatu riset ilmiah,
sebagai bahan acuan atau referensi.
Melihat fungsi dari perpustakaan
yang sedemikian penting maka layaklah
diperhatikan oleh Pustakawan atau pun pengguna perpustakaan bahwa perpustakaan
semestinya mampu mengimbangi perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, budaya
dan berbagai aspek lainnya, oleh karenanya kesan perpustakaan sebagai institusi
kuno harus mulai dikikis, termasuk juga masalah pelayanan perpustakaan
yang harus memulai pelayanan yang berorientasi pengguna.
a. Layanan
di perpustakaan secara teknis terbagi ke dalam 3 kategori, yaitu:
1. Layanan Teknis Layanan, ini biasanya berupa pengadaan dan
pengolahan bahan pustaka, serta menginformasikan bahan pustaka yang telah
diolah, serta ketersediaan berbagai fasilitas penunjang lainnya.
2. Layanan Pemakai, Biasanya layanan yang berhubungan
langsung dengan pengguna perpustakaan yaitu: Sirkulasi, Skripsi, Referensi,
Reserve, OPAC, Internet, Multi Media dan lain sebagainya.
3. Layanan Administrasi Layanan Administrasi terdiri dari
dua kategori, yaitu layanan untuk administrasi perpustakaan/staf perpustakaan
dan administrasi untuk pengguna perpustakaan, jenis layanan biasanya berupa
surat menyurat dan pengarsipan dokumen.
Layanan di perpustakaan idealnya dapat
lebih memikat, bersahabat, cepat, dan akurat, ini berarti orientasi pelayanan
perpustakaan harus didasarkan pada kebutuhan pengguna, antisipasi perkembangan
teknologi informasi dan pelayanan yang ramah, dengan kata lain menempatkan
pengguna sebagai salah satu faktor penting yang mempengaruhi kebijakan pada
suatu perpustakaan, kesan kaku pelayanan di perpustakaan harus dieliminir
sehingga perpustakaan berkesan lebih manusiawi.
c. Memfasilitasi bukan Membatasi
Menyimak bahwa teknologi informasi mulai merambah perpustakaan, perpustakaan
juga harus senantiasa mampu mengantisipasi berbagai perkembangan jaman, terutama
penggunaan teknologi informasi, berbagai perangkat penunjangnya, termasuk juga
antisipasi akan penggunaan berbagai alat/mesin yang mungkin digunakan oleh
pengguna perpustakaan.
Oleh karenanya, berbagai fasilitas untuk menunjang proses akselerasi tansfer ilmu pengetahuan di perpustakaan
harus disediakan dan dapat dipergunakan oleh pengguna Layanan pendukung lainnya
juga harus senantiasa menjadi pertimbangan untuk mendudukan pengguna sebagai
subjek dari layanan perpustakaan, kebanyakan dari Pustakawan sebenarnya hanya
berorientasi melaksanakan pekerjaan saja ketika melayani pengguna sehingga
tidak muncul inisiatif-inisiatif untuk memperbaiki layanan di perpustakaan.
Ketakutan akan suatu proses atau hal yang baru seharusnya menjadi pemicu
pustakawan untuk dapat lebih mengoptimalkan pelayanan, bukan takut akan perubahan
itu sendiri. Inisiatif jelas dibutuhkan untuk memperbaiki layanan,
inisiatif itu sendiri sebenarnya bisa datang dari siapa saja, tapi pada
praktisnya banyak inisiatif yang tidak dapat dijalankan karena pengaruh , atau
pun gengsi-gengsi senioritas dan lain sebagainya, hal-hal seperti inilah yang pada akhirnya mempengaruhi kinerja
perpustakaan, terutama dalam bidang layanan, sehingga kecenderungan layanan
menjadi membatasi bukan memfasilitasi pengguna.
B.
Saran
Hal
yang harus senantiasa dilakukan pengelola perpustakaan umum adalah memelihara
aktualitas sumber-sumber informasi di perpustakaan dalam tingkat keterpakaian
yang tinggi. Artinya bahwa para pengelola perpustakaan harus senantiasa
mengkaji dan mengevaluasi vitalitas sumber-sumber informasi yang tersedia di
perpustakaan. Apakah koleksi yang tersedia masih memiliki daya pakai tinggi
atau sebaliknya. Apakah sumber-sumber informasi yang tersedia telah secara
merata dimanfaatkan oleh masyarakat atau masih ada yang luput dari perhatian
dan jamahan pemakai untuk memanfaatkannya. Sumber-sumber informasi apa sajakah
yang masih dapat dipertahankan dan
memiliki durasi pemakaian yang panjang.
Adapun
catatan dari penulis terhadap pelayanan Perpustakaan Umum Kabupaten Ciamis yang
dirasa belum optimal, di antaranya:
a)
Ketidaktegasan
petugas dalam menindak para pemakai atau pengguna perpustakaan yang
mengotori,merusak, menghilangkan buku serta terlambat mengembalikan buku yang
telah dipinjamkan.
b)
Tidak efektifnya
denda sejumlah Rp 200,- sehingga para pemakai cenderung menyepelekan.
DAFTAR PUSTAKA
Muchyidin,
Suherlan. Mihardja, Iwa D Sasmita.2008. Perpustakaan .Bandung: PT Puri
Pustaka
Muchyidin,
Suherlan. Mihardja, Iwa D Sasmita.2008.Panduan Penyelenggaraan Perpustakaan
Umum. Bandung : PT Puri Pustaka
Sinaga,Dian.2007.
Mengelola perpustakaan sekolah. Jakarta. Kreasi media Utama
Sumekar, Sri dkk. 2011. Standar
Nasional Perpustakaan (SNP). Jakarta : Perpustakaan Nasional Republik
Indonesia.
Sumpeno,
Wahyudin.1993. Perpustakaan Masjid.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Widjaja,Haw. 2005. Penyelenggaraan
Otonomi Di Indonesia. Jakarta. PT Raja Grafindo persada
Langganan:
Postingan (Atom)